Sakit Sebagai Penggugur Dosa
Hari ini full mengasuh 2 orang yang sakit di rumah. Istri dan anak si bungsu terkena imbas perjalanan Setelah nya seharian bepergian dari Garut ke wilayah selatan tepatnya di Cisewu dengan posisi berada di pelosok ujung garut yang menghabiskan waktu kurang lebih 5 jam.
Anak bungsuku yang bernama Khanza usia 2, 3 tahun sudah ada indikator sakit sejak Pagi-pagi dengan adanya batuk dan flu serta rewel yang tak tahu sebabnya mengharuskan dia pengen digendong terus. Sementara ti disisi lain umy pun (panggilan ke istri) sudah sejak malam merasakan badan sedikit lemes dan linu yang dirasakan
Di rumah tidak Hanya 4 orang sebagai keluarga utama saat ini (umy/istri, Raisa, Khanza dan saya) tapi ada mertua yang datang untuk ikut membantu aktifitas di rumah. Mamah mertua memasak bubur untuk istri dan saya tetap mengasuh menggendong dan mengganti pakaiannya sekaligus bola sudah kotor. Raisa sebagai anak kedua ikut andil melayani di selain memasak, memijit dan memberi makan istri bahkan saat saya shalat, dia cekatan menggantikan posisinya utk mengasuh adiknya.
Untuk mengantisipasi kondisi awal, saya memberikan obat bodrexin untuk anak yang dibeli dari warung tetangga dan dibantu meminumkannya oleh kakak Khanza (raisa) hal ini dilakukan supaya meringankan demamnya. Istripun dipaksa untuk makan bubur agar asupan makanan tetp terjaga bagi tubuh hingga bisa cepat kembali normal.
Sakit adalah salah satu tanda kasih sayang Alloh kepada hamba Nya agar bisa meringankan beban diakherat kelak.
Perwujudan sabar, ikhlas dan tawakal kepada Alloh menjadi jalan pengingat kehidupan. Jadikan sakit ini sebagai penggugur dosa agar kita tidak lalai atas segala anugerah dan karunia yang diberikan. Sebagai mana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori pada ayat no 5760 dengan bunyi nya :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari no. 5660).
Dalam Al-Qur’an pun Allah telah menjelaskan bahwa keadaan sakit merupakan bagian dari cobaan yang ditimpakan Allah kepada manusia di dunia. Dalam keadaan demikian, umat manusia diajarkan untuk tunduk dan memohon kepada Allah SWT dengan kerendahan diri. Sebagai mana dalam Firman Alloh SWT :
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَٰهُم بِٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ
“Dan sesungguhnya kami telah mengutus (para Rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (QS al-An’am: 42)
Sakit dan sehat merupakan dua sisi kondisi alami yang bisa datang kapan dan dimana saja berada tanpa mengenal kompromi baik usia, waktu ataupun keadaan.
Disiplin untuk menjaga kesehatan perlu di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, jangan sampai sudah sakit baru menyadari akan pentingnya sehat.
Mumpung kita lagi sehat apalagi di saatsekarang ini musim wabah penyakit dengan adanya pandemi Covid-19, semuanya bnyak terkapar dan tertekan, stres Dahlan hidupenjadi beban berat bagi orang yang tidak pandai bersukur.
Mengingat kepada Alloh adalah sebuah keharusan, jangan sampai terlena atas segala karuniaNya. Jaga imun dan iman kita disertai dengan doa dan ikhtiar dengan memperbanyak ibadah serta sering berucap rasa syukur kepadaNya. Semoga kita diberikan keberkahan dalam hidup dan kesehatan. Aamiin
0 Response to "Sakit Sebagai Penggugur Dosa"
Posting Komentar